Selasa, 29 April 2014

5 Cerita seram pembunuh yang dihantui arwah korban

Pernah dengar cerita pembunuhan sebelumnya? Cerita berikut ini saya dapat dari www.merdeka.com. Buat saya sih serem yah, dari judulnya ajah udah gimana gituh. Bagi yang masih belum mohon carilah teman untuk membaca cerita berikut ini.


Merdeka.com - Kasus pembunuhan mungkin sudah menjadi momok menyedihkan di Indonesia. Hampir setiap hari kita bisa menjumpai beragam kasus-kasus pembunuhan di beberapa daerah.

Bahkan beberapa masyarakat sudah tak kaget lagi dengan banyaknya kasus-kasus pembunuhan yang sering terjadi. Sebab publik sudah terbiasa mengonsumsi pemberitaan yang tiap hari itu-itu saja modusnya.

Kebanyakan kasus berdarah itu biasanya hanya didasari oleh motif sepele, misalnya dendam dan sakit hati hingga disuruh oleh pihak yang menginginkan membunuh.

Nah, dari beberapa kasus pembunuhan yang terjadi ada beberapa cerita seram yang menerpa para pelakunya. Kebanyakan para pelaku pembunuhan yang sudah tertangkap polisi mengaku dihantui oleh arwah korban yang dibunuhnya itu.

Berikut beberapa cerita seram pelaku pembunuhan yang dihantui arwah korban seperti dirangkum oleh merdeka.com:

1.
Gara-gara dihantui arwah, pembunuh ini gantung diri

Merdeka.com - Supendi (46), pelaku pembunuhan wanita di dalam tandon air nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tahanan Mapolsek Pedurungan, Kota Semarang. Diduga Supendi mengakhiri hidupnya karena dihantui arwah korban bernama Wahyu Puji Hartini (34).

Menurut Rois, rekan satu sel Supendi mengatakan warga Sawojajar, Wonosari, Brebes, Jawa Tengah itu mengigau meminta tolong. Di dalam sel, lanjut Rois, Supendi seperti orang ketakutan.

"Bahkan, pernah saking takutnya Supendi seperti ngelindur memanggil-manggil nama anaknya meminta tolong," ujar Rois di Mapolsek Pedurungan, Senin (31/3).

Sementara itu, Kapolsek Pedurungan Kompol Sukarman menuturkan Supendi sering melamun dan mondar-mandir di dalam sel menurut hasil pengamatan CCTV di sel tahanan Mapolsek Pedurungan.

"Terakhir sekitar pukul 02.30 WIB, Supendi sebelum gantung diri juga melamun dan mondar-mandir seperti tidak bisa tidur," jelas Sukarman.

2.
Wawan dan Ade dihantui arwah cantik Sisca Yofie

Merdeka.com - Wawan mengaku tak bisa tidur nyenyak setelah menghabisi Sisca Yofie. Dalam pelariannya usai membunuh manajer cantik bersama Ade, Wawan mengaku selalu dibayangi arwah Sisca.

"Pengakuan Wawan sendiri bahwa memang selama ini selalu dibayang-bayangi oleh almarhum Sisca," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).

Pengakuan mirip juga dituturkan Ade. Kepada wartawan, dia mengaku tidak tenang setelah pembunuhan itu. Dia didera ketakutan karena bayang-bayang Sisca terus menguntitnya. Mereka menjadi tidak enak makan. Bahkan ketika hendak tidur, Ade seperti melihat Sisca.

"Saya merasa diikuti arwahnya terus," ujarnya.

Ade kemudian menceritakan pengalamannya itu kepada kakek dan istrinya di rumah. Kakeknya yang bernama Ahri lantas memarahi Ade. Begitu juga dengan istrinya. Kedua anggota keluarganya itu meminta Ade menyerahkan diri ke polisi.

Pengalaman Ade dikuntit bayang-bayang Sisca sebelumnya juga dituturkan Kakeknya, Ahri (65). "Setelah kejadian itu, cucu saya (A) tiga hari gak makan. Seperti orang linglung (bingung). Ia mondar-mandir gak jelas, makan pun tidak," terangnya saat ditemui di kawasan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Minggu (11/8).

3.
Usai bunuh Neneng di vila, Slamet digentayangi

Merdeka.com - Malang benar nasib Neneng (25), pembantu rumah tangga ini dibunuh oleh Slamet Pujihartono (31), salah seorang penjaga vila. Dia dibunuh di sebuah vila kawasan Kampung Bojong Honje RT 4/RW 3, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa pembunuhan Neneng di vila yang diketahui milik Mr J warga Jakarta tersebut membuat kaget warga sekitar. Korban dibunuh karena menolak berhubungan badan. Neneng dibunuh dengan cara dianiaya, lalu jasad korban dikubur di pekarangan di dalam vila.

Usai menguburkan korban, Slamet duduk termenung di bawah pohon hingga pukul 16.00 WIB. Pelaku menceritakan kejadian itu kepada sesama penjaga vila, Umai (40) karena Slamet takut dihantui arwah Neneng.

"Saya merasa ketakutan karena bayangan korban terus menampakkan diri sambil matanya melotot, dan terus menghantui saya," kata Slamet kepada Umai.

Atas hal itulah Slamet lalu menyerahkan diri ke kantor polisi ditemani Umai. Polisi pun langsung memproses dan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengambil jenazah Neneng.

4.
Pago didatangi arwah Holly di dalam mimpi

Merdeka.com - Pago Satria Permana, satu dari tiga terdakwa pembunuh Holly Angela Hayu di Apartemen Kalibata City, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selama persidangan Pago terlihat gemetaran selama dakwaan dibacakan oleh jaksa penuntut umum.

"Sedih. Ini nahan nangis," ujar Pago saat mendengar pembacaan dakwaan kedua rekannya, Surya Hakim dan Abdul Latief, Senin (24/3).

Pago mengatakan dirinya kerap dihantui wajah Holly, perempuan yang dia bunuh atas permintaan Gatot Supiartono, suami siri Holly. "Iya suka didatangin di dalam mimpi," curhat Pago.

Untuk itu, pasca terkuaknya pembunuhan berencana terhadap Holly, dia menjadi sering salat lima waktu dan salat tobat saat mendekam di balik jeruji besi.

"Saya jadi sering salat lima waktu. Salat tobat juga saya," tuturnya.

5.
Dihantui arwah, Jayadi serahkan diri ke polisi

Merdeka.com - Jayadi akhirnya menyerahkan diri kepada kepolisian setelah membunuh Ali Idris. Peristiwa ini terjadi pada Maret 2013 lalu di Pasar Induk Cibitung, Bekasi.

Motif pembunuhannya pun ternyata juga sepele, Jayadi enggan diajak untuk mencuri Ali Idris. Saat terjadi cek cok, Ali sempat mengeluarkan pisau dan ingin menusukkan ke Jayadi. Namun seketika itu juga, Jayadi berhasil menangkis dan mengambil pisau itu. Kemudian Jayadi langsung menghujamkan pisau itu ke perut sebelah kanan Ali.

Setelah melihat Ali jatuh berlumuran darah, Jayadi kemudian langsung melarikan diri. Dia bersembunyi di daerah Gubug Sawah Kampung Bulak Temu.

Jayadi yang sempat buron sehari ini kemudian langsung menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat. Di depan polisi, Jayadi selalu dihantui bayang-bayang korban. Jayadi pun merasa menyesal dan berdosa karena tega membunuh rekannya itu.

"Saya mau menebus dosa. Saya selalu dihantui rasa takut," kata Jayadi sambil menunduk lesu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar